Langsung ke konten utama

Resensi Buku Sejarah Seni Rupa Oleh Drs. Djauhar Arifin


Sejarah Seni Rupa



 
Judul Buku                          : Sejarah Seni Rupa
Pengarang                           : Drs. Djauhar Arifin
Penerbit                               : CV Rosda Bandung
Kota Penerbit                      : Bandung
Tahun Terbit                        : 1986
Tebal Halaman                    : 160 Halaman


Sinopsis

Semua hal pasti memiliki sejarah, tak terkecuali seni rupa. Sejarah senirupa berawal mulai dari zaman prasejarah, pada zaman ini di tandai dengan ditemukannya lukisan – lukisan pada dinding gua – gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Zaman itu adalah zaman batu (palaeolithicum) yang karyanya tidak lepas dari unsur kepercayaan yang bersifat magis.

Setelah berakhirnya zaman prasejarah, manusia mulai mengenal yang namanya tulisan dan zaman ini disebut dengan zaman sejarah. Sejarah sudah mulai ditulisakan entah berada di batu-batu, piagam, mantera atau hal yang lainnya.

Sejarah seni rupa pada belahan dunia ini dibagi menjadi dua yaitu, belahan  dunia barat dan timur. Pada belahan timur, ada golongan gaya seni timur kuna yang berada di Mesir, Babilonia, Asiria, dan Persia. Misalnya di Mesir mereka membangun piramida-piramida yang luar biasa sebagai makam raja dan sphinx yang di maksud untuk menjaga kuburan. Gaya timur kuna ini pembangunan di dasarkan atas keinginan untuk menciptakan sesuatu yang dahsyat dan agung.

Selain itu, di belahan dunia Barat ada sejarah Yunani dan Romawi yang di sebut dengan zaman klasik, misalnya orang Yunani membangun kuil-kuil untuk menghormati dewa-dewa mereka dengan sangat indah dan artistik, tercermin dari peninggalan keseniannya, bahwa bangsa Yunani sangat mengutamakan keindahan karena itu adalah bagian dari hidup mereka. Terbkti dari patung-patung dewa-dewa mereka yang di buat dengan sangat indah. Pada gaya klasik ini, bangunan direncanakan atas cita rasa klasik dalam segala bagiannya.

Menuju zaman tengah, Kita melihat gereja Santo Petrus di Roma pada zaman kaisar Konstantin, Aya Sophia (sekarang berubah menjadi Masjid setelah di rebut leh Turkey), terlihat bahwa saat itu agama Nashrani mulai berkembang. Selain itu pada lukisan terkenal dengan teknik mozaik yang di kerjakan pada lantai-lantai dan dinding-dinding istana. Selain itu pada zaman ini di temukan gaya baru yaitu Romanesk, bias dilihat dari bangunan gereja Chartres.

Setelah itu, pada abad ke-15 di mulainya aliran Renaissance yang merupakan aliran baru yang lahir di Italia dan menemui puncaknya pada abad ke-16. Kota yang terknal dengan pusatnya aliran ini adalah Florence. Awal mulanya aliran ini sangat di tentang dan mengalami banyak rintangan. Seperti Bruno yang di hukum  bakar karena fahamnya yang dianggap bertentangan dengan agama Nashrani.

Sebelum Renaissance semua karya didasarkan untuk keperluan agama atau pemujaan, pada zaman ini mulai memusatkan perhatian kepada alam dan manusia. Pengaruh Renaissance pada seni lukis terlihat pada anatomi, proporsi, perspektif, warna, cahaya, komposisi, dan juga mengenai tema. Pandangan yang tadinya di pusatkan pada masalah ketuhanan, pada zaman ini di belokkan ke arah pandangan baru (memusatkan kepada manusia), sehingga aliran ini dikatakan bersifat  antroposentris.

Setelah itu lahirlah gaya Barok dan Rococo. Barok yang artinya menyimpang atau tidak beraturan, tokoh aliran ini yang terkenal adalah Michelangelo dan Palladio yang di juluki sebagai Bapak barok, Di Italia bias dilihat dari bangunan gereja, Istana dan taman-taman. Selain itu di Belanda juga bias dilihat dengan Balai Kota Middelharnis. Ciri khas yang jelas adlahn seniman lebih bebas mengekspresikan karyanya seperti warna yang lebih cemerlang, ukiran yang lebih bergaya dan efek cahaya yang mengesankan. Sedangkan Rococo adalah istilah penamaan bagi kemunduran seni Barok, yang bukan suatu aliran baru tapi penamaan sifat kehancuran atau penyelewengan. Gaya yang khas adalah lukisan Jean Antoine Watteau yang bersikap kepada kebebasan kosong, berlebih-lebihan dan di buat-buat.

Pada abad ke-19 tumbuhlah berbagai alairan, seperti abad sekarang ini, aliran muncul simpang siur dan kadang bertentangan. Pertengahan abad ke-19, para seniman menyadari akan tantanganabad baru ini dengan mengintegrasikan diri sambil mempertahankan bidang seni rupa agar tidak terlindas atau lenyap di landa kebangkitan abad yag dahsyat ini. Sejak permulaan abad ke-19 seni rupa berorientasi kembali kepada seni Klasik Yunani dan Romawi.

Sampai kepada permulaan abad ke-20, pengaruh abad ke-19 masih bisa dirasakan, tapi sejak pecahnya Perang Dunia Pertama mengakibatkan timbulnya kegiatan-kegiatan baru pada seni rupa karena timbulnya berbagai akses Karena perubahan-perubahan itu banyak seniman yang mengembangkan karyanya dengan teknologi baru di berbagai bidang.

Dari yang tertulis dari buku Sejarah Seni Rupa karya Drs. Djauhar Arifin ini, bisa di bilang sangat kompleks menyeluruh dari perubahan-perubahan besar bidang seni di berbagai Negara di dunia dan runtutan sejarah muudah dipahami, akan tetapi sayangnya penggambaran karya-karya peninggalan dijabarkan dengan kata-kata saja sebagian sehingga sulit dipahami kalau tidak disertai dengan gambar yang jelas.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part of Speech | Pengertian, macam, contoh kalimat

Part of Speech Sebelum membahas lebih dalam, apasih  Part of Speech itu? Part of Speech   adalah hal penting yang paling mendasar dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan "kelas kata", yaitu pembagian kata berdasarkan kelasnya untuk membedakan sesuai fungsi dan maknanya dalam frasa, klausa dan kalimat. Mengapa  Part of Speech  sangat penting? Karena dalam pemaikaian bahasa kita harus mengenal jenis dan fungsi kelasnya agar tidak terjadi kesalahan dalam gramatikal. Part of Speech ini dibagi atas 8 kelas kata, yaitu: Noun (Kata Benda) Pronoun (Kata Ganti) Verb (Kata Kerja) Adjective (Kata Sifat) Adverb (Kata Keterangan) Conjunction (Kata Hubung) Preposition (Kata Depan) Interjection (Kata Seru) Penggunaan dan Contohnya Noun (Kata Benda) A.       Berdasarkan wujudnya a)    Concrete Noun Kata benda yang berwujud atau dapat di indrakan -      Com...

Radikalisme Sebagai Tantangan Terhadap Ideologi Pancasila

RADIKALISME SEBAGAI TANTANGAN TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA A.     KONSEP   IDEOLOGI Setiap negara meiliki ideologi yang dianut, termasuk   Indonesia yang   menganut ideologi Pancasila. ideologi berasal dari kata “idea”, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “logos” yang berarti ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ideide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar [1] .   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Jadi komponen penting di dalam ideologi adalah sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan politik. B.      PANCASILA S...